Rasul Paulus memberi
nasihat: Kasihilah dengan ikhlas. Bencilah yang jahat, dan berpeganglah kepada
apa yang baik. Hendaklah kamu saling mengasihi satu sama lain seperti
orangorang yang bersaudara dalam satu keluarga, dan hendaknya kamu saling
mendahului memberi hormat. Bekerjalah dengan rajin, jangan malas. Bekerjalah
untuk Tuhan dengan semangat dari Roh Allah. Hendaklah kamu berharap kepada
Tuhan dengan gembira, sabarlah di dalam kesusahan, dan tekunlah berdoa.
Bantulah kebutuhan orang-orang Kristen lain dan sambutlah saudara-saudara
seiman yang tidak kamu kenal, dengan senang hati di dalam rumahmu. Mintalah
kepada Allah supaya Ia memberkati orang-orang yang kejam terhadapmu. Ya, minta
Allah memberkati mereka, jangan mengutuk. Ikutlah bergembira dengan orang-orang
yang bergembira, dan menangislah dengan mereka yang menangis.
Hiduplah rukun
satu sama lain. Janganlah bersikap sombong, tetapi sesuaikanlah dirimu dengan
orang yang rendah kedudukannya. Jangan menganggap diri lebih pandai daripada yang
sebenarnya. Kalau orang berbuat jahat kepadamu, janganlah membalasnya dengan
kejahatan. Buatlah apa yang dianggap baik oleh semua orang. Dari pihakmu,
berusahalah sedapat mungkin untuk hidup damai dengan semua orang. Pendidikan
Agama Katolik dan Budi Pekerti 21 Saudara-saudaraku! Janganlah sekali-kali
membalas dendam, biarlah Allah yang menghukum. Sebab di dalam Alkitab tertulis,
“Akulah yang membalas. Aku yang akan menghukumnya”, kata Tuhan. Sebaliknya,
kalau musuhmu lapar, berilah ia makan; dan kalau ia haus, berilah ia minum.
Karena dengan berbuat demikian, kamu akan membuat dia menjadi malu. Janganlah
membiarkan dirimu dikalahkan oleh yang jahat, tetapi hendaklah kamu mengalahkan
kejahatan dengan kebaikan.
2. Pendalaman Guru mengajak peserta didik menanggapi
nasihat Rasul Paulus dengan bertanya, mengungkapkan perasaannya, atau
menceritakan pengalamannya dalam berbuat baik. Jika belum ada peserta didik
yang bertanya, guru dapat memulai dengan pertanyaan, misalnya: a. Apa sajakah
nasihat Rasul Paulus? b. Ceritakan pengalamanmu berbuat baik untuk menolong
teman atau orang lain. c. Pernahkah kamu tergoda untuk melakukan perbuatan
buruk di sekolah atau di rumah? Ceritakan bagaimana perasaanmu! d. Bolehkah
kita membalas kejahatan seseorang dengan berbuat jahat juga? Mengapa? e.
Pernahkah kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat jahat kepadamu? Ceritakan
pengalamanmu. 3. Peneguhan Guru memberikan peneguhan berdasarkan pertanyaan,
ungkapan perasaan dan pengalaman peserta didik, misalnya: Tuhan memberi kita kemampuan
untuk melakukan yang baik, dan menolak yang jahat. Dengan berbuat baik kita
akan merasa damai, rukun dengan sesama. Sebaliknya perbuatan jahat membuat
orang lain menderita. Perbuatan jahat orang lain hedaknya tidak dibalas dengan
berbuat jahat pula, agar tidak menambah permusuhan. Bila kita berbuat baik pada
orang yang berbuat jahat, maka ia akan sadar dan berhenti berbuat jahat. Karena
itu kalahkanlah setiap kejahatan dengan perbuatan baikmu.
Pendidikan Agama Kristen Katolik dan Budi Pekerti Unduh DISINI