-->

Type something and hit enter

ads here
By On
advertise here
Saat masih kecil, ayah Mengzi telah meninggal dunia. Sejak saat itu, ibunya yang membesarkan dan mengasuh Mengzi. Mereka tinggal di dekat makam. Mengzi sering menirukan tingkah laku orang yang datang ke pemakaman, seperti bersembahyang dan menangis. Melihat hal seperti itu, ibu Mengzi mengajak pindah ke pusat keramaian. Sumber: Matakin Gambar 3.1 Tempat tinggal Mengzi di dekat makam 52 Kelas III SD Di dekat tempat tinggalnya, ada pasar yang sangat ramai. Lagi-lagi Mengzi menirukan cara penjual berjualan. Ibu Mengzi menganggap tempat ini juga bukan tempat tinggal yang baik, lalu mereka pindah lagi ke kota kecil yang berdekatan dengan sekolah. Murid-murid belajar di sekolah itu tiap hari, mereka juga belajar mengenal tata susila. Mengzi menirukan mereka belajar dan mengenal tata susila. Ibu Mengzi memutuskan untuk tinggal disini dengan hati yang tenang. Sejak ayah Mengzi meninggal dunia, kehidupan keluarga sangat sulit. Setiap hari Ibu Mengzi harus bersusah payah mencari nafkah.

 Pada suatu hari, Mengzi meninggalkan sekolah sebelum waktunya pulang ke rumah. Ibu Mengzi sangat sedih dan marah. Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 3.3 Mengzi meninggalkan sekolah sebelum waktunya. Sumber: Matakin Gambar 3.2 Tempat tinggal Mengzi di dekat pasar. Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti 53 Ketika itu, ibu Mengzi sedang menenun kain, lalu diambilnya gunting dan dipotongnya kain tenun tersebut di bagian yang penting. Mengzi sangat panik, lalu berlutut di lantai dan bertanya mengapa ibu bertindak seperti itu. Ibu Mengzi memarahinya sambil berkata, “Dalam hal belajar, sama seperti ibu menenun kain, sehelai demi sehelai dipintal menjadi selembar kain besar. Belajar juga demikian, hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun, berlanjut terus barulah memperoleh kemajuan. Hari ini kamu bosan belajar, itu sama dengan kain yang ibu potong ini, sudah tidak dapat dipakai lagi.” Mendengar perkataan ibunya, Mengzi sangat tersentuh dan mengerti akan hal tersebut. Selanjutnya Mengzi rajin bersekolah setiap hari. Berkat kebijaksanaan ibundanya, Mengzi bisa berhasil. Demikian kisah riwayat Mengzi sewaktu masih kecil. Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 3.1 Ibu Mengzi menggunting kain tenun karena marah kepada Mengzi. Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 3.4 Mengzi menjadi rajin belajar. 54 Kelas III SD Meng Zi Mari bermain peran memperagakan kisah Mengzi Setiap anak dapat berperan sebagai Mengzi dan ibu Mengzi. Selamat bermain drama Mengzi! Apa yang kalian rasakan setelah memerankan drama tadi? Tulislah teladan Mengzi di buku tulismu.

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti  Unduh DISINI

Click to comment